Pada suatu pagi buta,
seorang pemuda mendatangi rumah gurunya yang dikenal bijak di desa itu. Dia
mengetuk pintu rumah dengan keras, sambil suaranya terdengar memanggil-manggil
gurunya.
Si guru sambil mengusap
matanya dan menahan kuap membuka pintu sambil berkata, " Ada apa anakku?
Pagi-pagi begini mengganggu nyenyak tidurku. Ada sesuatu yang penting?"
Pemuda menjawab, "Ampun guru, maafkan saya terpaksa mengganggu tidur guru.
Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan." Si guru kemudian mempersilahkannya
masuk ke dalam rumah dan pemuda itu pun segera menceritakan kegundahannya,
yakni semalam dia bermimpi dijemput malaikat dan diajak pergi meninggalkan
dunia ini. Dia ingin menolak tetapi sesuatu seperti memaksanya harus pergi.
Saat tarik menarik itulah dia terbangun sambil berkeringat dan tidak dapat
tidur lagi. Timbul perasaan takut dan tidak berdaya membayangkan bila malaikat
benar-benar datang kepadanya.
Si pemuda kemudian bertanya
kepada gurunya, "Guru, kapan kematian akan datang kepada manusia?"
Gurunya menjawab, "Saya tidak tahu anakku. Kematian adalah rahasia
Tuhan".
"Aaaakh, guru pasti
tahu. Guru kan selalu menjadi tempat bertanya bagi semua orang di daerah sini,”
desak si murid. "Baiklah. Sebenarnya rata-rata manusia meninggal pada usia
60 sampai 65 tahun. Tetapi sebagian ada yang tidak mencapai atau lebih dari
perkiraan tersebut." Merasa tidak puas dia kembali bertanya, "Jadi,
umur berapakah manusia pantas untuk mati?" Sambil pandangannya menerawang
keluar jendela, sang guru menjawab, "Sesungguhnya, begitu manusia
dilahirkan, proses penuaan langsung terjadi. Sejak saat itu, manusia semakin
tua dan kapan pun bisa mengalami kematian". Si murid bertanya terus,
"Lalu, bagaimana sebaiknya saya menjalani hidup ini?"
Hiduplah Saat Ini
”Hidup sesungguhnya adalah
saat ini, bukan besok atau kemarin. Hargai hidup yang singkat ini, jangan sia
siakan waktu. Bekerjalah secara jujur dan bertanggung jawab, usahakan berbuat
baik pada setiap kesempatan. Jangan takut mati, nikmati kehidupanmu! Mengerti?”
Dengan wajah gembira si murid berkata, "Terima kasih guru, saya mengerti.
Saya akan belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh, berani menghadapi hidup
ini, sekaligus menikmatinya. Saya pamit guru."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar