dan Dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya (Surat Al-Furqan ayat 2)

Cari Blog, Situs, Website, Facebook, Twitter, Youtube, Metacafe

Kamis, 05 April 2012

Implementasi Positive Thingking

Implementasi pola berpikir positif/positive thinking….
Salah satu implementasi dari Pola Berpikir Positive yang harus kita selalu jaga agar tetap dalam rel/koridor nya, adalah :: “Cara Berbicara Positive…”
Al Quran mengajarkan :” Bicaralah yang baik baik saja, kalau tidak bisa berbicara yang baik, lebih baik diam…”
Disamping ajaran agama Islam tersebut, ada pepatah yang menyatakan: ” Silent is gold/ berdiam diri/tidak banyak bicara yang tak perlu, adalah tindakan bijaksana…”
Juga perlu diingat ungkapan lain: ” Mulutmu adalah Harimaumu…!!!”
Berkaitan denga uraian diatas, maka saya berikan beberapa tips atau sharing sebagai berikut:
1. Belajarlah menjadi pendengar yang baik, memperhatikan dengan fokus dan cermat semua pembicaraan orang lain terkait dengan diri kita, atau topik pembahasan, dengan menggunakan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang serasi dan seimbang, agar kita bisa dengan cepat memahami dan menguasai topik masalah yang sedang dibicarakan, didiskusikan, jangan terlalu cepat memberi jawaban dan komentar apapun sebelum ketiga kecerdasan kita betul betul memahami topik dan tema masalah yang dibicarakan secara arif dan bijaksana…
2. Selama kita mendengarkan pembicaraan lawan bicara kita, kita harus selalu menjaga agar kita tidak terseret persepsi yang dipengaruhi oleh interest pribadi kita, berburuk sangka, skeptis, apriori, egoisme pribadi, yang akan membuat kita terbelenggu oleh “Mental Blocking “, yang terbangun dalam pikiran bawah sadar kita….yang berakibat penilaian kita menjadi subyektif dan tidak obyektif…..
3. Selama proses berdialog dengan siapapun, agar selalu memelihara kontak mata dengan lawan bicara atau audience/pendengar yang menjadi lawan bicara kita…jangan menunduk, menoleh kiri kanan apalagi mencuri curi pandangan dengan sudut mata kita…..perhatikan sorot mata lawan dengan tenang , datar tanpa emosi, kalau bisa, kita selalu bereaksi positif atas berbagai pernyataan lawan bicara kita dengan cara tersenyum, menganggukan kepala tanda setuju, atau menggeleng kalau tak setuju, apapun bentuknya, tunjukan bahwa kita sangat memperhatikan pembicaraannya dan selalu merspons dengan pikiran positf/baik sangka…
4. Kalau kita sudah berlatih menjadi pendengar yang baik seperti diatas, maka kita akan mampu juga menjadi pembicara yang baik dan positve….karena kalau kita sudah berperilaku positif kepada lawan bicara kita, maka pasti akan mendapatkan feedback positive pula…orang akan respek dan menghargai semua pembicaraan kita…
4. Selama kita bicara, jaga betul agar kita selalu berusaha menyampaik gagasan kita dengan kalimat positive , misalnya: “Saudara saudara sekalian, berhubung situasi dan kondisi penegahan Hukum dinegara kita sedang belum kondusif untuk meningkatkan kwalitas kesejahteraan rakyat Indonesia, marilah kita masing masing melakukan perbaikan dari diri kita sendiri dulu dengan selalu memegang teguh azas/ideologi Pancasila….”
5. Harus kita hindari ucapan kalimat negative seperti ini: “Saudara saudara sekalian, berhubung situasi kondisi penegakan hukum dinegara kita sedang sangat tidak baik, dikuasai mafia hukum, tidak adil, menyengsarakan rakyat kecil, marilah kita melakukan revolusi sosial dinegara kita….”
6. Cara bicara yang penuh retorika dan bernuansa negative hanya akan menghasilkan buah yang negative pula, akan membuahkan malapetaka yang lebih buruk lagi….liat saja kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini dizaman reformasi selama 12 tahun, ternyata belum menghasilkan buah yang diharapkan penggagas era reformasi 12 tahun yang lalu, karena terlalu banyak retorika dan pernyatan sangat negative dan penghujatan kepada banyak pihak….
7. Hindari melakukan pembicaraan tentang keburukan seseorang, sekelompok golongan, situasi kondisi, hanya sekedar untuk memberikan image bahwa sipembicara seolah lebih baik dari yang dijadikan obyek pembicaraan, misalnya menghujat orang atau kelompok lain….karena begitu kita mengeluarkan ucapan hujatan yang negative, maka energi negative ucapan kita akan terpancar kealam semesta sebagi sebuah gelombang elektro magnetis yang akan segera menarik semua hujatan tersebut mewujud dalam kehidupan sipembicara dalam sebuah peristiwa negative, bisa berupa musibah, penyakit, penderitaan dll….
8. Cara berbicara presiden SBY yang selalu dijaga agar tetap bernuansa santun, tidak penuh retorika dan tidak mau menghujat pihak laian adalah salah satu contoh berbicara positive yang sangat menguntungkan presiden SBY….walau ada yang berpendapat bahwa beliau terlalu jaga image, tidak tegas, penuh keraguan dll lagi, tapi kenyataannya SBY berhasi menjadi presiden selama dua periode, berbeda dengan para pendahulunya yang hanya mampu lebih singkat saja…
9. Pola dan cara bicara atau pidato yang hanya mengandalkan retorika dan penuh tuduhan negative, pernyataan negative, hujatan dan sejenisnya, walau sering dianggap hebat dan menarik pendengarnya dan seakan bisa mendongkrak popularitas sipembicara, sebenarnya justru akan mencelakakan sipembicara sendiri, karena semua hujatan, caci maki, tuduhan negative, buruk sangka sipembicara, akan membuahkan terciptanya enerji negatif yang sangat kuat, dari alam semesta yang akan menghantam kehidupan nyata sipembicara, tanpa dia sadari dan tanpa bisa dihindari, karena inilah “Hukum Alam The Lawa Of Attraction”, yang tak bisa dibantah oleh manusia apapun….Inilah makna pepatah: “Mulutmu adalah harimaumu..”
10 Akhirul kalam, marilah kita selalu berusaha agar:
“Berbicaralah yang baik baik saja, kalau tidak bisa bicara yang baik, lebih baik diam saja, karena justru Diam itu adalah Emas, dan waspadalah, jagalah Mulutmu waktu bicara, karena Mulutmu adalah harimaumu, yang akan menerkam dan membunuhmu kalau kamu berbicara yang jahat, buruk dan negative tentang apa dan siapapun…!!!

Tidak ada komentar: